Tag Archives: Ukm

SAATNYA RAKSASA DIGITAL EXIT MELALUI IPO, SAATNYA KITA HARUS MANDIRI DENGAN PLATFORM DIGITAL MODEL KITA SENDIRI

Agus Maksum, Pokja Ekonomi Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat (MUTU)

Dalam rangka mensosalisasikan hasil kajian Pokja Ekonomi Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat (MUTU) kami kirimkan tulisan singkat ini secara bersambung untuk dijadikan bahan renungan dan pemahaman, juga memahamkan umat dan masyarakat terahadap situasi yang terkait dengan Ekonomi Keuangan dan Teknologi Digital.

Era Industri Digital 4.0 telah menjadi lifestyle kita, baik tua (kaum baby boomers) maupun mudanya (kaum milenial) apalagi generasi Z yang lahir setelah tahun 2000 an.

Bahkan trend ini segera akan menciptakan sebuah masyarakat yang di sebut society 5.0, sebuah masyarakat yang kehidupannya sangat bergantung pada teknologi digital.

Sementara sebenarnya Industri 4.0 yang sekarang kita nikmati ini masih pada fase semu yang menipu

Ekonomi d drive oleh perusahaan StartUp Digital raksasa, namun perusahaan tersebut masih dalam masa bakar uang, masih belum mendapatkan profit.

Artinya besarnya perusahaan-perusahaan raksasa Digital tersebut masih ditopang oleh masuknya uang dari Investor untuk dibakar mempertahankan user bukan dari profit.

Ketika mereka akan sampai pada strategi exitnya maka menjadi pertanyaan apakah mereka masih akan eksis, apakah mereka masih akan memberikan discount, harga murah, free ongkir dan berbagai kemudahan lainnya, atau justru mereka akan terjebak pada layanan yang menjadi mahal dan mencekik karena mereka harus mengembalikan uang trilyunan rupiah yang dibakar.

Berita terakhir yang kita baca misalnya Gojek Decacorn dengan valuasi 140 T merger dengan Tokopedia valuasi 100T, setelah merger mereka segera akan IPO dengan target memperoleh uang 580 T dari pasar modal,
Sangat mudah dibaca bahwa investor akan mencari untung dari profitaki di saham, bukan dari profit putaran bisnis.

Saya khawatir target IPO 580 T adalah strategi exit para mafia investor untuk mengembalikan uang yang telah di bakar dari dua raksasa digital Gojek dan Tokopedia sebanyak 240T yang telah meluluh lantakkan bisnis UKM kita.

Uang yang dibakar sebanyak 240 T itulah yang telah menjadi narkoba yang menjadikan kelompok milenial addict/ kecanduan berbagai layanan Gojek dan Tokopedia mulai dari cashback, discount, harga murah, iklan gratis, free ongkir dll dan itu semua memakan uang untuk di bakar 240 T,startup yang seperti inilah yang dibanggakan oleh negara dengan sebutan DECACORN.

Lalu dari mana investor balik modal, mereka merger menjadi GOTO lalu segera akan IPO di bursa saham dan mentarget penjualan saham 580T

Kalau itu tercapai maka investor akan mendapatkan untung 340 T dari IPO.

Sementara valuasi perusahaan digital adalah jumlah user, loyalitas user tergantung pada discount, free ongkir, cashback, subsisdi dll selama discount dan harga murah serta free ongkir masih ada user akan pakai aplikasi itu, tapi begitu hilang maka mereka segera aka berpindah ke lain aplikasi, sebagaimana user BBM berpindah ke WhatsApp lalu user BBM habis dan bangkrutlah persahaan RIM pemilik BBM, se-labil itulah user pelanggan Aplikasi, karena sesungguhnya mereka bukah butuh tapi dimanja oleh berbagai layanan murah mudah praktis tapi layanan itu di biayayai oleh para mafia Investor dengan bakar uang.

Pertanyaan besarnya, apakah keuntungan 340 T dari IPO akankah di bakar lagi untuk mempertahankan user yang menjadi valuasi perusahaan ?
Silakan di pikir sendiri …?
Bukankah ini potensial menjadi Buble Ekonomi seperti di peringatkan oleh Menteri Keuangan kita Ibu Sri Mulyani, Digital Power Concentration akan mengarah pada Buble ekonomi yang siap memicu krisis ekonomi.

Lalu Bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi strategi exit para pemain raksasa digital, bila memang mereka exit.

Bersambung…