Teknologi siluman, yang memungkinkan kapal perang tak terdeteksi radar musuh, menjadi salah satu keunggulan penting bagi sistem pertahanan di negara maju. Hanya saja, untuk menciptakan teknologi canggih seperti ini membutuhkan anggaran besar. Tak mengherankan jika teknologi semacam ini seperti menjadi monopoli negara maju.
Kapal perang Perancis jenis Fregat, FNS Vendemiaire F743 di sambut tarian tradisional saat bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Kamis (26/4). .TEMPO/iqbal Lubis20120426
Nusantara Initiative menginisiasi penerbitan buku agenda strategis bidang maritim ini sebagai bentuk manifestasi penguatan kembali histori kejayaan bangsa Indonesia. Modal pembangunan NKRI berupa wilayah geografi, demografi dan histori wajib patut kita apresiasi dan optimalkan pengelolaannya. Wilayah geografi nusantara dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari 70% lautan dan lebih dari 17 ribu pulau, adalah kekayaan yang tak ternilai. Penduduk nusantara yang lebih dari 240 juta saat ini yang terdiri dari berbagai suku, budaya, adat istiadat, kearifan lokal, keilmuan, keterampilan adalah potensi ilmu pengetahuan dan pasar yang menjanjikan. Histori bangsa Indonesia yang tercetak dalam tinta emas sejarah nusantara, diantaranya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram adalah bukti bahwa kita bangsa yang besar dan jaya sebagai Negara maritim.
Indonesia merupakan salah satu negara terkaya sumber daya panas bumi, potensi saat ini mencapai sekitar 29 GWe (setara dengan 40% cadangan dunia) atau setara dengan 12 milyar barel minyak bumi untuk masa pengoperasian 30 tahun. Namun pemanfaatan panas bumi untuk energi listrik pada saat ini baru mencapai 1196 MW atau hanya sekitar 4% dari potensi yang tersedia. Saat ini aktifitas pengembangan panas bumi di beberapa lapangan panas bumi terhenti karena terkendala perizinan (izin pinjam pakai kawasan hutan lindung, hutan konservasi, dan izin lokasi dari Pemerintah Daerah).
Jakarta -Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah membuka penawaran blok atau wilayah kerja gas metana batubara (CBM). Ini masuk dalam wilayah kerja migas non konvensional pada 2012 dan 2013. Hasilnya, banyak yang tidak laku.
Surya Darma (Wakil Ketua METI) membeberkan Sistim Penyediaan Energi Nasional (SISPENNAS ) saat ini yang sangat bertumpu pada energi fosil (95,61%), yang terdiri dari minyak (49,84%), gas (22,21%) dan batubara (23,56%). Sementara energi terbarukan masih kurang dimanfaatkan (kurang dari 6% saat ini).