Blog Detail

Think Tank Poros Maritim 18.04.2017

18 Apr 17
admin
No Comments

Think Tank Poros Maritim

 NUSANTARA INITIATIVE

dan

PELOPOR MARITIM INDONESIA (PORMAR)

18.04.2017

 

  1. Dampak kebijakan MenKP, Susi Pudjiastuti membuat Pemeritah Tiongkok mengikuti jejak Indonesia dengan melakukan moratorium penangkapan ikan di sejumlah perairannya. Moratorium rencananya akan dilakukan mulai 1 Mei 2017 hingga Agustus/September 2017. Rincian wilayah yang ditutup dan masa moratoriumnya adalah adalah 35º LU perairan Laut Bohai dan Laut Kuning selama periode 1 Mei 2017 – 1 September 2017 dan 35º LU s.d. 26º30” LU Laut Kuning dan Laut Tiongkok Timur (LTT) selama periode  1 Mei 2017 – 16 September 2017. Selain itu wilayah 26º30” LU perairan LTT hingga batas maritim Fujian dan Guangdong periode  1 Mei 2017 – 16 Agustus 2017 dan 12º LU sampai dengan bagian LTS pada batas maritim Fujian dan Guangdong selama  1 Mei 2017 – 16 Agustus 2017. Moratorium tersebut bertujuan untuk mencegah habisnya stok ikan sekaligus memulihkan kembali sumber daya ikan di perairan tersebut. Thailand, Vietnam, Laos, dan Myanmar juga akan melakukan langkah serupa. Bahkan, banyak negara juga akan membentuk satgas untuk memberantas illegal fishing, seperti halnya Satgas 115 di Indonesia.
  2. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Kemenkomar, Agung Kuswandono mengatakan, Indonesia memiliki potensi kelautan, terutama di pesisir dan pulau-pulau kecil yang bisa dimanfaatkan dari sisi nilai ekonomi yang menjanjikan, baik di bidang produksi maupun di bidang pariwisata, misalnya budidaya rumput laut, mutiara, dan garam. Untuk itu pihaknya akan memprioritaskan pengembangan pulau-pulau kecil dan terluar dan perbatasan.
  3. Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Nunukan, Usman Hasan mengatakan, nelayan di Kabupaten Nunukan khususnya Pulau Terluar Sebatik dipastikan akan lebih sering mencari ikan di perairan Ambalat setelah mereka menerima bantuan 8 unit kapal 10 GT dari KKP. 8 kapal bantuan KKP tersebut akan di kelola oleh 6 koperasi nelayan yang ada di Nunukan maupun Kecamatan Sebatik. Selain menerima bantuan kapal, sebanyak 900 nelayan di Kabupaten Nunukan juga menerima bantuan asuransi nelayan, dari total 3000 warga yang berprofesi sebagai nelayan. Nelayan di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, khususnya di Pulau Sebatik.
  4. Performa logistik Indonesia kalah dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura. Berdasarkan Logistics Perfomance Index 2016 yang dipublikasikan Bank Dunia, performa logistik Indonesia berada pada peringkat 63 dengan nilai keseluruhan 2,98 atau turun 10 poin dibandingkan peringkat 53 tahun sebelumnya. Indonesia pada tahun ini kalah dari Singapura yang berada pada peringkat 5 (nilai total 4,11), Malaysia pada peringkat 32 (3,43), dan Thailand pada peringkat 45 (3,26). Bank Dunia memberikan peringkat terhadap kinerja logistik tersebut berdasarkan 6 indikator. Salah satu indikator penting adalah infrastruktur, yakni dilihat kualitas infrastruktur terkait perdagangan dan transportasi, seperti pelabuhan laut, jalan darat, jalan kereta api, dan teknologi informasi (TI). Untuk aspek infrastruktur, Indonesia mencatat nilai 2,65, Singapura (4,20), Malaysia (3,45), dan Thailand (3,12). Menurut release tersebut, 5 besar negara dengan kinerja logistik terbaik di dunia adalah Jerman (nilai total 4,23), Luxembourg (4,22), Swedia (4,20), Belanda 4,19 dan Singapura (4,11).
  5. Harry Haryanto, Direktur PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) memfokuskan perusahaanya untuk membuka rute baru di wilayah Indonesia. PT TMAS menargetkan penambahan rute baru untuk melengkapi jaringan nasional yang dikembangkan perusahaan dalam rangka menyelenggarakan program tol laut, dengan targetkan bisa menjelajahi rute di 50 pelabuhan hingga akhir tahun 2017. Hingga akhir 2016, TMAS sudah membuka rute di 27 pelabuhan, setelah menambah tujuh rute baru yakni Timika, Merauke, Malahayati, Kumai, Sampit, Seruai dan Tual. Lalu, pada kuartal I 2017, perusahaan pelayaran ini sudah menambah lima pelabuhan baru, sehingga saat ini sudah memiliki rute di 32 pelabuhan. Dengan begitu, mereka masih akan menambah 18 pelabuhan lagi hingga akhir tahun ini.

Check Our Newsletter

 

Leave A Comment