Think Tank Poros Maritim
NUSANTARA INITIATIVE
dan
PELOPOR MARITIM INDONESIA (PORMAR)
17.04.2017
- China mulai membangun kapal serbu amfibi terbesar untuk mendukung kekuatan angkatan lautnya guna mendominasi wilayah Laut China Selatan dan Laut China Timur. Kapal ini nantinya juga akan berfungsi seperti kapal induk yang akan membawa 30 helikopter. Kapal 075 yang sedang dibangun akan jauh lebih besar dari kapal-kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China sebelumnya. Kapal seberat 40.000 ton ini sedang dalam tahap konstruksi oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Shanghai. Kapal serbu amfibi ini akan memberi kemampuan angkatan laut PLA untuk meluncurkan berbagai jenis helikopter guna menyerang kapal perang, kapal selam dan pasukan darat musuh di perairan internasional yang disengketakan.
- Rata-rata nilai ekspor hasil perikanan dari tahun 2012-2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Persentase nilai ekspor hasil perikanan ke negara China, USA, dan Uni Eropa meningkat, masing-masing yaitu sebesar 3,2% per tahun, 9,5% per tahun, dan 6.0% per tahun.
- Kepala BKIPMKHP, Rina, mengungkapkan Vietnam menjadi negara penadah terbesar benih atau baby lobster (juvenil) yang diselundupkan dari Indonesia, tercatat 90 % penyelundupan benih lobster asal Indonesia dikirim ke Vietnam dan sisanya ke Singapura. Sehingga tidak mengherankan jika kini Vietnam menjadi eksportir lobster terbesar di ASEAN. Angka ekspor lobster Vietnam bahkan jauh mengalahkan Indonesia yang merupakan sumber lobster di dunia. Sebagai perbandingan, tahun 2014 Indonesia ekspor 45 ribu ton, Vietnam cuma 3 ribu ton, dan di tahun 2015, Vietnam 30 ribu ton, Indonesia hanya 3 ribu ton.
- President Japan Tuna Fisheries Co-operative Association Jun Yamashita, di Tokyo, mengungkapkan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, bahwa tercatat ada 3.000 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal Asosiasi Pengusaha Perikanan Tuna Jepang. Mereka umumnya bekerja di kapal-kapal yang berlayar ke Samudera Hindia, Fasifik, dan Atlantik. Menteri Susi berpesan agar jangan ada perbudakan ABK di kapal-kapal perikanan Jepang, selain itu juga meminta agar ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Jepang diberi kehidupan yang layak baik dari segi gaji, akses terhadap kesehatan, dan sikap/perlakuan. Untuk itu, Menteri Susi juga meminta daftar nama ABK asal Indonesia yang ada di sana, dan Yamashita tidak keberatan atas permintaan Menteri Susi terkait adanya laporan jumlah ABK secara regular sebagai upaya perlindungan terhadap ABK Indonesia yang ada di sana. Sebagai informasi, Jepang adalah negara dengan konsumsi ikan tuna sangat tinggi yakni 308.000 per tahun.
- PT PAL Indonesia (Persero) akan mengekspor kapal perang ke-2 jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) ke Filipina 27 April 2017 mendatang, dimana yang pertama telah dikirim pada Mei 2016 lalu. 2 proyek kapal perang SSV ini bernilai kontrak US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Kapal perang ini dibangun langsung oleh putra-putri Indonesia di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur. Kapal ini memiliki panjang 123 meter dengan lebar 21,80 meter. Kapal ini mampu melesat hingga 16 knots dengan jarak tempuh mencapai 9.360 nm hingga 30 hari, mampu mengangkut 621 penumpang dengan rincian 121 kru dan 500 pasukan. Kapal ini juga mampu mengangkut 2 helikopter sekaligus dengan tipe Black Hawk dan Agusta 109, juga mampu mengangkut beberapa kendaraan perang seperti truk hingga ambulans. Kapal SSV pesanan The Departement of National Defence Armed Forces of The Philippines ini dilengkapi dengan meriam kaliber 76 mm.