NUSANTARA INITIATIVE
dan
PELOPOR MARITIM INDONESIA (PORMAR)
Think Tank Poros Maritim
05.04.2017
- Sejumlah langkah diambil KKP dalam upaya mensejahterkan nelayan, seperti pengadaan infrastruktur kapal angkut ukuran 5-30 GT, bantuan 10 juta benih ikan untuk budidaya, pendampingan penggantian cantrang dengan alat tangkap ramah lingkungan, program kredit usaha perikanan dengan menggandeng OJK dan sejumlah bank. Data yang dihimpun, realisasi kredit perikanan yang dinamakan JARING (Jangkau, Sinergi, dan Guideline) selalu melebihi target. Pada 2015, realisasi kredit JARING mencapai Rp 6,7 triliun dari target sebesar Rp 5,4 triliun. Demikian halnya pada 2016, realisasi mencapai Rp 17,6 triliun dari target Rp 9,2 triliun. Hal ini menunjukkan industri perikanan mengalami perkembangan yang positif.
- 70 persen potensi cadangan migas nasional ada di kawasan perairan laut. Di masa depan, Indonesia akan sangat bergantung bagaimana teknologi eksplorasi dan eksploitasi migas laut dalam (offshore) agar lebih efisien. Beberapa tantangan seperti biaya investasi, tingkat pengembalian investasi (IRR) yang rendah dan periode waktu eksplorasi yang pendek.
- Perairan Indonesia, surga nelayan Philiphina. Lebih dari 50 % hasil tangkapan dibanding melaut di wilayah perairan Philiphina. Selain itu, perairan Indonesia hanya berjarak sekitar 40 mil, lebih dekat dibandingkan dengan General Santos. Nelayan Philiphina akan berangkat dari Balut menuju Indonesia pukul 10 malam dan sampai di sana sekitar pukul 4 atau 5 pagi. Pukul 4 sorenya mereka kembali ke Filipina. Nelayan yang belum mendaratkan banyak ikan bertahan lebih lama. Itulah penyebab mereka tertangkap. Sedangkan mereka yang mendapatkan tangkapan banyak dalam waktu cepat, tidak tertangkap, karena bisa kembali pagi-pagi sekali ketika langit masih gelap.
- Pemerintah akan fokus dalam mengembangkan setiap gugus pulau di Kepulauan Riau, seperti Anambas, Natuna, Lingga Karimun, Bintan, Batam, Tanjung Pinang, yang menjadi sentra industri baru dan memiliki potensi pariwisata. Seperti pada Kepulauan Natuna, pemerintah akan fokus pada sentra industri kelautan dan perikanan, sentra industri gas, serta industri manufaktur. Pengembangan industri ini, harus dilakukan secara integrasi dan terpadu dari hulu hingga hilir.
- 14 kawasan industri baru di luar Jawa akan dibangun hingga 2019, dan semuanya menggunakan akses laut untuk pergerakan logistik. Beberapa hal seperti pembebasan lahan hingga penyediaan infrastruktur dasar menjadi tantangan dalam pembangunan 14 kawasan industri di luar Jawa. Pemerintah harus memperhatikan banyak hal seperti pembangunan infrastruktur pendukung misalnya jalan, listrik, air, dan jalur logistik seperti pelabuhan. Tidak hanya itu, pemerintah juga harus menyiapkan tenaga kerja di daerah agar dapat diserap industri.
Silahkan kontak kami untuk informasi lebih lanjut melalui
Now in Check our Newsletter……