NUSANTARA INITIATIVE
dan
POROS MARITIM INDONESIA (PORMAR)
Think Tank Poros Maritim
23.03.2017
- KKP, cq Ditjen Perikanan Budidaya, menyebut bahwa program bantuan benih mampu menggenjot laba budidaya perikanan. Program bantuan benih mencapai 181,97 juta ekor pada 2016, dan untuk tahun 2017 rencana penambahan bantuan benih sebanyak 100 juta ekor. Hasilnya, nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NTUPI) saat ini meningkat dari 105,46 menjadi 109,83 pada rentang Januari 2014 sampai Februari 2017. Naiknya NTUPI juga didorong oleh meningkatnya produksi pakan mandiri sebesar 300 persen dari tahun 2015 atau 16.800 ton menjadi 62.160 ton pada 2016, sehingga margin keuntungan pembudidaya rata-rata naik 40 persen dari sebelumnya. Selain itu menurunnya impor tepung ikan juga berdampak terhadap kenaikan laba budidaya perikanan. Rata-rata penurunan dalam 5 tahun terakhir (2012-2016) sebesar 5,7 persen. Berdasarkan data, tahun 2012 impor tepung ikan mencapai 66,13 juta ton dan turun menjadi 29,88 juta ton pada 2015.
- Indonesia sudah siap menuju kemandirian industri maritim, salah satunya dalam pembangunan unit terapung pengolah gas atau Floating Processing Unit (FPU) maupun bangunan lepas pantai lainnya (offshore). Hal ini ditandai dengan keberhasilan pembangunan FPU Jangkrik akan dioperosikan oleh ENI, dan disebut sebagai FPU terbesar di dunia, dengan kapasitas hingga 550 MMSCFD sehingga mampu melayani gas processing dari beberapa sumur gas lainnya di sekitar lapangan Jangkrik dan IDD Project Chevron di sekitar Selat Makassar. FPU ini dibangun di galangan dalam negeri di di Galangan Saipem, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, dengan BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) sebagai Lead Class Consortium dan mampu menunjukkan kapabilitasnya dalam pembangunan FPU Jangkrik sehingga menjadi modal BKI untuk mendapatkan pengakuan internasional, sekaligus menambah penguasaan teknologi pembangunan bangunan lepas pantai. FPU Jangkrik dibuat sejak 3 tahun lalu, yang melibatkan lebih dari 30 orang ahli perkapalan BKI meliputi review design, proses pemotongan plat pertama/first cutting, peletakan lunas kapal, peluncuran Kapal di Galangan Hyundai, Korea Selatan, penggabungan bagian kapal dengan fasilitas pengolahan gas di Galangan Saipem, hingga launching dan penamaan Kapal FPU Jangkrik pada pertengahan Maret 2017 ini..
- KKP pada awal bulan Maret ini kembali menangkap 17 kapal perikanan asing (KIA) ilegal yang beroperasi di kawasan perairan Indonesia. 13 KIA ilegal berbendera Vietnam ditangkap di periaran laut Natuna dan Anambas serta 4 KIA ilegal berbendera Filiphina di perairan laut Sulawesi, dengan total 114 ABK berkewarganegaraan Vietnam dan 17 ABK berkewarganegaraan Filiphina. Kapal-kapal tersebut saat ini dalam pengawasan Pangkalan PSDKP Batam, Anambas dan Bitung.
- Mantan Direktur Operasi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), Dana Amin, ditunjuk oleh Meneg BUMN sebagai PMO (Project Management Office) Holding BUMN Sektor Maritim. Tugasnya adalah menyusun project master plan untuk transformasi dan konsolidasi bisnis BUMN sektor kemaritiman.
- Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, diperkirakan populsai hiu terus mengalami penyusutan. Dari 73 juta ton permintaan hiu secara global, 109 ribu ton diantaranya berasal dari pasokan hiu Indonesia. Itu berarti, Indonesia menyumbang 15 persen pasokan hiu secara global. Sejatinya hiu di dalam jejaring rantai makanan turut andil dalam menstabilkan keseimbangan poupulasi biota di perairan. Hiu adalah pemakan gurita, dan gurita ini memakan lobster, jika jumlah gurita menjadi sangat banyak karena hiu sudah semakin berkurang, maka gurita semakin bebas memangsa lobster, dan akibatnya lobster langsung menurun drastis populasinya di alam seperti yang dirasakan saat ini. Meski hiu adalah top predator di laut, namun manusia adalah top predator sebenarnya di bumi ini.
kuti Info Maritim di Nusantara Initiative setiap hari melalui:
Silahkan kontak kami melalui: