KKPNews, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo mengumumkan nilai ekspor perikanan Indonesia sebesar US$ 2,68 miliar pada periode Januari-Agustus 2016, naik 3,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 2,58 miliar. Hal ini disampaikannya dalam acara Journalist Workshop yang bertempat di Kantor KKP Jakarta, Rabu (16/11).
Nilanto mengungkapkan, kenaikan ekspor signifikan terjadi pada komoditi udang, terutama ekspor udang ke Amerika Serikat (AS). Bahkan, lanjut dia, Indonesia berhasil mendominasi ekspor udang ke AS, mengalahkan India, Thailand, dan Vietnam.
“Pada kuartal I 2016 ekspor udang Indonesia ke AS kalahkan India, Thailand, dan Vietnam. Sebenarnya sampai 2013 Indonesia mendominasi, kemudian pada 2014-2015 diambil oleh India. Sekarang Indonesia kembali leading,” ujar Nilanto.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor udang Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2016 mencapai 136,3 ribu ton dengan nilai US$1,13 miliar. Secara volume, ekspor udang naik 6,84% dan secara nilai ekspor udang naik 3,75%.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar menegaskan pentingnya perikanan berkelanjutan sebagai salah satu visi KKP untuk ke depannya. Menurutnya, terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menuju perikanan berkelanjutan.
Langkah-langkah menuju perikanan berkelanjutan di antaranya adalah penegasan dan penguatan rezim limited entry; penegasan entitas perikanan legal, reported and regulated fisheries; penguatan instrumen pengendalian perikanan; penguatan kelembagaan WPP Indonesia, dan penguatan diplomasi perikanan internasional.
“Ikan Indonesia terancam apalagi ada pemboman, terumbu karang dihancurkan. Kalau tidak melakukan langkah-langkah ini, maka mengancam generasi mendatang. Bisa jadi kita sekarang mendapatkan manfaat namun masa depan terancam. Kita rugi secara ekonomi dan ekologi. Ibu Susi masuk ada penataan,” ujar Zulficar yang juga menjabat Kepala Badan Litbang Kelautan dan Perikanan.
Lebih lanjut dia melanjutkan bahwa kebutuhan ikan setiap tahunnya meningkat. Meningkatnya jumlah penduduk akan berimbas langsung terhadap peningkatan kebutuhan protein. Oleh karena itu, jelasnya, penangkapan ikan harus diatur agar perikanan yang berkelanjutan dapat tercapai.
“Ikan terbatas, nelayan dan kapal banyak. Ini akan terjadi kompetisi sehingga butuh tata kelola yang baik. Kita harus memastikan jumlah ikan,” tegasnya. (RA)
http://news.kkp.go.id/index.php/naik-signifikan-ekspor-udang-indonesia-ke-as-kalahkan-india-thailand-dan-vietnam/