Blog Detail

Teknologi, Kapasitas Produksi, Tantangan, dan Rencana Pembangunan Kilang Minyak Baru di Indonesia

26 Nov 14
suwardi
No Comments

59fbd1d7-7318-46d2-b6f5-1dea8abcf904_169

Kilang minyak

Kilang minyak ( oil refinery ) adalah sebuah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia.

Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain: minyak bensin (gasoline), minyak diesel, minyak tanah (kerosene).

Teknologi Proses Operasi di dalam Kilang Minyak

Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya.

Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:

  • Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
  • Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon.
  • Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
  • Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
  • Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.

Termasuk dalam proses Konversi ini adalah:

  • Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)
  • Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
  • Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming

Kapasitas Kilang Minyak di Indonesia (Barel per hari)

  • Cilacap di Jawa Tengah: 340.000
  • Balikpapan di Kalimantan Timur: 260.000
  • Plaju di Sumatera Selatan: 127.300
  • Dumai, Riau: 127.000
  • Tuban (TPPI) di Jawa Timur: 100.000
  • S.Pakning, Riau: 50.000
  • Kasim: 10.000
  • Cepu (TWU) di Jawa Tengah: 6.000
  • Cepu di Jawa Tengah: 3.800

(Sumber: Kementerian ESDM / Bisnis Indonesia).

Kilang Minyak Milik PT Pertamina (Persero)

PT Pertamina  (Persero) baru resmi berdiri sejak 10 Desember 1957, namun jejak kilang PT Pertamina (Persero) sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.

Sepanjang rentang sejarahnya, Pertamina kini tercatat memiliki enam unit kilang minyak yang memiliki kapasitas 1,05 juta barel per hari (bph).

Dari total kapasitas kilang tersebut, mampu memproduksi minyak sebanyak 700 ribu-800 ribu bph,  sedangkan  konsumsi BBM secara Nasional mencapai 1,5 juta sampai 1,6 bph..

Keenam kilang milik Pertamina yaitu

  • Kilang Dumai di Riau (Kapasitas 127 ribu barel/hari),
  • Kilang Plaju di Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari),
  • Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur (Kapasitas 260 ribu barel/hari),
  • Kilang Cilacap di Jawa Tengah (Kapasitas 548 ribu barel/hari),
  • Kilang Balongan di Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari) dan
  • Kilang Sorong di Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari).

Kilang terakhir yang dibangun Pertamina yaitu kilang Balongan pada 1994.

Kilang Balikpapan

PT Pertamina (Persero) akan mendapatkan lifting perdana dari Blok 405A di Aljazair pada 27 Maret 2014.

Minyak mentah sebanyak 600.000 barel nantinya akan diolah di Kilang Balikpapan.

Tantangan Pembangunan Kilang Minyak Baru

  • Secara ekonomi pembangunan kilang baru  memang membutuhkan biaya yang sangat besar atau sekitar Rp70  triliun per kilang, sementara hanya  memberi margin yang rendah sehingga tidak menarik bagi  investor untuk menanamkan modal di sektor tersebut.
  • Ketersediaan suplai minyak mentah yang akan diolah di kilang minyak.
  • Pengurusan izin pembangunan.

Pembangunan Kilang Baru 300.000 bph

Pemerintah Indonesia dan Irak melalui kerja sama business to business (B to B) berencana membangun kilang minyak baru:

  • Dengan kapasitas 300.000 barel per hari ,
  • Berlokasi di Kalimantan Timur,
  • Di atas lahan seluas 900 hektare,
  • Nilai investasi diperkirakan hingga Rp90 triliun,
  • Groundbreaking akan ditargetkan Quartal IV 2014 (Sebelum Oktober 2014).

Dari sisi suplai, negara Irak berkomitmen memasok setidaknya 300.000 crude oil barel per hari untuk kilang baru tersebut, seperti tertuang di nota komitmen atau letter of intent (LOI) antara Pemerintah Indoensia dan Irak yang ditandatangani di Kuta, Kabupaten Badung, Bali (11/3/2014).

Tercatat produksi negara Irak sebanyak 3 juta barel per hari, yang berarti 10% hasil produksi akan dialokasi menyuplai kilang baru tersebut.

Irak juga membuka kesempatan untuk memperpanjang jaminan suplai lebih dari 20 tahun jika target produksinya sebanyak 9 juta barel per hari tercapai dalam beberapa tahun mendatang.

referensi: http://ngsuyasa.wordpress.com/2014/03/26/teknologi-kapasitas-produksi-tantangan-dan-rencana-pembangunan-kilang-minyak-baru-di-indonesia/

Leave A Comment