Rista Rama Dhany – detikfinance
Saat ini ada sekitar 321 blok migas atau wilayah kerja migas di Indonesia. Namun produksi minyak hanya 794.000 barel per hari. Kenapa?
“Karena dari 321 wilayah kerja tetapi yang berproduksi (menghasilkan minyak/gas bumi) hanya 58 wilayah kerja saja, ditambah 22 wilayah kerja masih dalam masa pengembangan serta 241 lainnya masih masa eksplorasi (mencari minyak/gas),” ujar President Indonesia Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz kepada detikFinance, Kamis (6/11/2014).
Lukman mengungkapkan, sebenarnya bukan hanya jumlah wilayah kerja yang paling penting, tetapi jumlah produksi minyak/gas bumi harus segera ditambah. Apalagi 22 wilayah kerja yang masih proses pengembangan itu memiliki potensi cadangan migas cukup besar.
“Harus diselesaikan permasalah yang menghambat 22 wilayah kerja tersebut,” tegasnya.
Diantara 22 wilayah kerja tersebut di antaranya proyek Tangguh Train 3, IDD Chevron dan Blok Masela.
“Ketiganya itu proyek besar, kalau terhambat akan berpengaruh pada nilai ekonomis proyek, kalau makin lama dikembangkan biaya meningkat sehingga tidak ekonomis dan tidak jadi dikembangkan, semua pihak rugi nggak dapat apa-apa,” tutupnya.
Seperti diketahui produksi minyak saat ini hanya sekitar 794.000 barel per hari, padahal target produksi APBN 2014 mencapai 818.000 barel per hari. Jika tidak tercapai tentunya akan berdampak pada penerimaan negara dari sektor hulu migas.